blogg ini berisi pengetahuan yang akan disajikan oleh pengelola. teman-teman yang lihat blogg ini boleh mengisi koment-koment mengenai posting yang ada di blogg ini.
Jumat, 11 Maret 2011
celana Jeans
Salah satu produk busana yang paling tren di seluruh dunia saat ini adalah celana Jeans. Di Indonesia sendiri, celana jeans bahkan hampir dimiliki oleh sebagian orang. Industri celana jeans - saat ini yang paling terkenal di bandung, terus dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai penjuru nusantara. Bahkan, konon, berbagai celana jeans bermerek yang ada di pasaran dunia saat ini bahan bakunya berasal dari bandung. Tapi, tahukah anda, jika celana yang sangat kuat itu awalnya dipakai oleh para penambang emas di Amerika? dan, bisa dikatakan terciptanya pertama kali pun diawali dari buah antara kebutuhan dan kreatifitas. Sang penemu, barangkali sangat dikenal oleh siapa saja. Namanya yakni Levi Strauss.
Yah, ternyata merek jeans yang paling terkenal itu adalah nama penemu yang mencoba memenuhi permintaan pelanggannya. Awalnya, sekitar tahun 1853, Levi pergi ke New York. Ia kemudian mencapai San Fransisco di mana di sana sedang terjadi booming orang menambang emas. Saat itu Levi berdagang beberapa barang termasuk salah satunya adalah kain penutup mobil wagon, mobil yang sangat populer pada saat itu.
Ketika bertemu dengan para pembeli yang rata-rata adalah penambang emas itu, Levi mendapat orderan apakah bisa menyediakan celana panjang yang kuat untuk menambang. Sebab, mereka merasa celana yang dipakai gampang rusak karena aktivitas tersebut. Maka, si Levi pun berpikir keras. Dan, akhirnya, ia pun melirik kain penutup wagon yang akan dijualnya. Kain yang sangat kuat itu pun kemudian dibawanya ke tukang jahit untuk dibuatkan celana. Singkat cerita, rupanya celana yang dibuat dari kain tersebut disukai oleh para penambang karena memang sangat kuat. Itulah awal kemudian Levi kemudian terus membuat celana yang kemudian kita kenal sebagai celana jeans sampai sekarang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar